Simak Rekam Jejak Shin Tae-yong Bareng Timnas U-23: Konsisten atau Melempem?
Shin Tae-yong resmi menangani Timnas Indonesia sejak akhir 2019. PSSI mempercayakannya menangani semua level usia, termasuk U-23. Kiprahnya langsung mencuri perhatian publik sepak bola nasional karena membawa pendekatan latihan dan filosofi baru yang belum pernah diterapkan sebelumnya.
Salah satu gebrakan awalnya adalah menggelar pemusatan latihan di luar negeri. Tim diboyong ke Kroasia, Spanyol, dan Korea Selatan. Tujuannya bukan sekadar latihan biasa, melainkan membentuk mental dan fisik pemain agar siap menghadapi atmosfer kompetisi internasional.
STY mengutamakan kedisiplinan tinggi. Latihan berlangsung intens, menekankan aspek ketahanan fisik, transisi cepat, dan mental bertanding. Banyak pemain sempat kaget, tetapi secara bertahap mereka mulai menunjukkan perkembangan signifikan.
Adaptasi Taktik dan Filosofi Ala Asia Timur
Berbeda dengan pelatih sebelumnya, STY sangat fleksibel dalam urusan taktik. Ia menyesuaikan formasi dengan karakter lawan. Kadang ia menggunakan 4-4-2, lain waktu 3-4-3. Pemain dilatih memahami filosofi bermain agresif, ball-oriented, dan pergerakan antar lini yang dinamis.
Pendekatan ini mengharuskan pemain menguasai lebih dari satu posisi. Misalnya, bek sayap dituntut bisa membantu serangan, gelandang bertahan harus cerdas membaca ruang. Ini menunjukkan STY tidak hanya mengandalkan teknik, tetapi juga kecerdasan bermain.
Langkah Menuju Ajang Resmi: Uji Coba Internasional
Timnas U-23 mengikuti banyak laga uji coba melawan klub dan negara lain. STY menekankan bahwa hasil bukan satu-satunya parameter, melainkan pembentukan mental juang dan evaluasi kekompakan antar lini. Meski beberapa laga berakhir kekalahan, ia tetap menganggapnya bagian dari proses belajar.
Dalam salah satu uji coba di Spanyol, Indonesia menghadapi tim-tim Eropa yang unggul dari sisi fisik dan teknik. Meskipun sempat tertinggal, para pemain tetap menekan dan mengejar. STY memuji mental pemain yang tak menyerah hingga akhir pertandingan.
SEA Games 2021: Titik Awal Pembuktian
Di SEA Games 2021 yang diselenggarakan tahun 2022, STY membawa skuad muda menembus semifinal. Meski kalah dari Thailand, Indonesia berhasil meraih medali perunggu setelah menundukkan Malaysia. STY memuji kerja keras pemain yang sebagian besar belum punya pengalaman internasional.
Seluruh elemen tim terlihat kompak. Arhan, Marselino, dan Sananta tampil konsisten. STY juga memberikan kesempatan merata kepada pemain cadangan. Pendekatan ini membangun kedalaman skuad yang kuat dan siap tampil di turnamen selanjutnya.
Kualifikasi dan Penampilan di Piala Asia U-23
Indonesia berhasil lolos dari kualifikasi dengan mengalahkan tim-tim dari Asia Tengah. Di babak utama, mereka tampil solid melawan negara-negara unggulan seperti Jepang dan Korea Selatan. Meskipun belum mencapai semifinal, penampilan mereka menuai pujian dari media asing.
STY menyusun formasi menyerang yang mengandalkan transisi cepat dan rotasi pemain cerdas. Ia memaksimalkan potensi naturalisasi seperti Ivar Jenner, yang menyatu dengan pemain lokal lewat kerja sama yang rapi dan efisien. Indonesia bermain tanpa rasa takut, bahkan saat menghadapi tuan rumah.
Peningkatan Performa Individu dan Karier Klub
Pemain seperti Ernando Ari menunjukkan kepemimpinan luar biasa di bawah mistar. Marselino Ferdinan menjadi roh serangan dan berhasil mencatat assist krusial. Klub-klub luar negeri mulai memberikan perhatian kepada beberapa nama yang tampil impresif.
Setelah Piala Asia, banyak pemain muda Indonesia mendapat menit bermain lebih banyak di klubnya masing-masing. Beberapa dari mereka mulai dihubungi oleh tim luar negeri. STY merasa puas karena misi besarnya untuk membina generasi masa depan mulai membuahkan hasil nyata.
Kritik Rotasi dan Tantangan Adaptasi Budaya
Meskipun banyak membawa dampak positif, STY tidak luput dari kritik. Ia sering mengganti susunan pemain antar pertandingan. Hal ini kadang mengganggu chemistry, terutama ketika menghadapi lawan tangguh. Namun, STY menjelaskan bahwa rotasi itu bertujuan menjaga kondisi fisik dan memberikan kesempatan kepada semua pemain untuk berkembang.
Dari sisi budaya, STY berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan sepak bola Indonesia. Ia berinteraksi hangat dengan pemain, bahkan terbiasa menyantap kuliner lokal seperti sate dan mie ayam. Komunikasi berjalan lancar, apalagi setelah ia lebih fasih berbahasa Indonesia.
Dampak ke PSSI dan Profesionalisme
STY tak hanya mengubah tim, tetapi juga mendorong reformasi internal di PSSI. Ia menuntut standar latihan lebih tinggi, fasilitas lebih layak, serta sistem seleksi yang transparan. Beberapa program pembinaan usia muda kini mulai disesuaikan dengan standar internasional.
Kesimpulan: Konsistensi yang Membangun Masa Depan
Shin Tae-yong telah membuktikan komitmennya membangun fondasi kuat bagi Timnas U-23. Ia melatih lebih dari sekadar strategi—ia membentuk mental juang dan etos profesional. Meskipun hasil akhir belum sempurna, progres yang ia torehkan begitu terasa. Dengan dukungan penuh dari federasi dan publik, bukan tidak mungkin ia akan membawa Indonesia melangkah jauh ke level dunia.
Perbandingan dengan Era Sebelumnya
Sebelum Shin Tae-yong datang, Timnas U-23 sering tampil inkonsisten. Mereka kerap kesulitan saat menghadapi lawan tangguh, terutama dalam tekanan pertandingan besar. Pergantian pelatih yang terlalu sering juga membuat gaya bermain sulit terbentuk. STY mengubah semua itu dengan pendekatan jangka panjang dan pembinaan yang menyeluruh.
Berbeda dengan pelatih sebelumnya, STY tidak hanya fokus pada pertandingan, tetapi juga pada sistem pembinaan dan edukasi taktik. Ia memperkenalkan analisis video, latihan dengan GPS tracker, dan penekanan pada recovery serta nutrisi. Semua itu meningkatkan standar profesionalisme pemain muda Indonesia.
Dampaknya ke Tim Nasional Senior
Banyak pemain yang dilatih di level U-23 akhirnya menembus tim senior. Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan, dan Pratama Arhan kini menjadi nama penting dalam skuad utama. Kedalaman skuad senior terbantu oleh kerja keras STY di kelompok usia muda. Ia membangun jalur transisi yang efektif dari junior ke senior.
Selain itu, gaya bermain modern yang dibentuk di U-23 secara perlahan juga diterapkan di tim utama. Hal ini menciptakan kontinuitas filosofi bermain, membuat adaptasi lebih cepat dan efektif.
Prediksi Masa Depan: Menuju Piala Dunia?
Dengan program yang semakin matang, STY membuka peluang besar bagi Indonesia untuk bersaing di level yang lebih tinggi. Jika PSSI tetap memberi ruang, fasilitas, dan waktu, peluang Garuda Muda untuk tampil di Olimpiade atau bahkan Kualifikasi Piala Dunia makin terbuka. STY telah membuktikan bahwa dengan proses yang benar, prestasi bukan lagi mimpi belaka.