
Kolase dramatis wajah Shin Tae-yong bersama pemain Timnas U-23, sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya selama memimpin skuad muda Indonesia di Piala Asia U-23 2024
Simak Rekam Jejak Shin Tae-yong Bareng Timnas U-23: Konsisten atau Melempem?
Siapa sih yang gak kenal Shin Tae-yong? Sejak ngelatih Timnas Indonesia, khususnya di level U-23, namanya udah kayak ikon baru buat sepak bola Tanah Air. Tapi pertanyaannya sekarang: performa dia tuh konsisten atau malah cenderung naik turun alias “melempem”? Nah, biar gak cuma ngandelin kata orang, yuk kita bongkar bareng-bareng rekam jejak coach STY ini selama nanganin Garuda Muda!
1. Awal Mula Shin Tae-yong Gabung Timnas U-23
Shin Tae-yong resmi diperkenalkan ke publik Indonesia akhir tahun 2019. Saat itu, eks pelatih Korea Selatan di Piala Dunia 2018 ini datang dengan ekspektasi super tinggi. Gak cuma buat tim senior, tapi juga buat kelompok umur seperti U-19 dan U-23. Nah, pas awal-awal megang Timnas U-23, STY langsung gas dengan program training camp di luar negeri. Mulai dari Kroasia, Spanyol, sampe Korea Selatan sendiri. Niat banget, kan?
2. Gaya Latihan Ala Korea yang Bikin Pemain Keteteran
Gak bisa dipungkiri, metode latihan STY emang beda dari kebanyakan pelatih lokal. Latihannya ketat, padat, dan lebih fokus ke fisik dan mental. Banyak pemain yang awalnya kaget, tapi lama-lama bisa ngikutin. Nah, di sinilah mulai keliatan: STY gak sekadar ngajarin main bola, tapi juga membentuk karakter dan disiplin pemain muda kita.
3. Taktik Serbaguna: Fleksibel Tapi Kadang Sulit Dipahami
Kalau dari segi taktik, STY ini bisa dibilang fleksibel banget. Kadang main 4-4-2, kadang 4-3-3, atau bahkan 3-4-3 tergantung lawan dan situasi. Tapi di balik fleksibilitas itu, gak sedikit pemain yang bilang mereka butuh adaptasi ekstra buat ngerti apa maunya pelatih asal Korsel ini. Tapi satu hal yang jelas: STY pengin anak-anak asuhnya ngerti cara bermain modern ala Eropa dan Asia Timur.
4. Hasil Uji Coba: Naik Turun, Tapi Banyak Pelajaran
Salah satu kritik terbesar ke STY adalah hasil uji coba yang sering kurang maksimal. Tapi menurut gue, hasil bukan segalanya di fase ini. Uji coba itu buat ngetes formasi, liat chemistry, dan nilai kesiapan mental pemain. Misalnya, saat lawan klub-klub Eropa di uji coba Eropa, meski kalah, kita dapet banyak pengalaman dan pelajaran buat turnamen resmi.
5. SEA Games 2021 (Main di 2022): Peringkat 3, Lumayan Tapi Belum Puncak
Di SEA Games 2021 yang akhirnya digelar tahun 2022 karena pandemi, Indonesia U-23 berhasil rebut medali perunggu. Kita kalah dari Thailand di semifinal lewat extra time. Walau kecewa, STY dapet apresiasi karena bisa nyatuin skuad muda yang sebagian besar belum punya banyak jam terbang internasional. Sisi positifnya? Mereka tampil berani dan gak canggung lawan tim-tim kuat ASEAN.
6. Kualifikasi Piala Asia U-23: Lolos dengan Gaya
Di Kualifikasi Piala Asia U-23, Timnas tampil solid. Menang lawan lawan-lawan Asia Tengah dan Timur bikin mental pemain naik. STY dianggap sukses ngebentuk tim yang solid, kompak, dan gak gampang panik. Ini juga jadi bukti bahwa latihan intensif yang diterapkan STY mulai berbuah hasil.
7. Piala Asia U-23 2024: Ujian Sesungguhnya
Di turnamen resmi sekelas Piala Asia U-23, STY akhirnya bisa ngetes hasil kerja kerasnya. Meski lawannya jauh lebih berat dari turnamen sebelumnya, kita bisa ngelawan tim-tim seperti Australia, Jepang, bahkan Korea Selatan. Meski hasil akhir belum juara, performa Indonesia cukup bikin mata dunia tertarik. Beberapa pemain bahkan mulai dilirik klub luar.
8. Peningkatan Fisik dan Mental Pemain: Salah Satu Warisan Besar
Kalau ngomongin pengaruh STY, gak bisa lepas dari perubahan fisik dan mental pemain. Banyak pemain muda yang tadinya gak kuat lari 90 menit, sekarang bisa tahan main di suhu ekstrem dengan intensitas tinggi. Mental juga beda, sekarang pemain muda kita gak gampang panik walau ditekan lawan atau main di kandang lawan.
9. Perkembangan Karier Pemain di Klub
Menariknya, beberapa pemain yang sering dipanggil ke Timnas U-23 STY sekarang udah jadi tulang punggung di klub. Sebut aja Witan Sulaeman, Marselino Ferdinan, Pratama Arhan, dan Elkan Baggott. Mereka dapet exposure internasional dan pengalaman bermain lawan tim-tim tangguh. Itu semua gak lepas dari kepercayaan dan bimbingan STY.
10. Kritik: Rotasi Pemain yang Kadang Bikin Bingung
Meski banyak dipuji, STY gak lepas dari kritik. Salah satunya soal rotasi pemain yang cukup sering. Kadang rotasi ini bikin chemistry agak terganggu, apalagi kalau lawan berat. Tapi balik lagi, STY punya alasan sendiri, biasanya buat nyiapin semua pemain biar siap turun kapan pun.
11. Komunikasi dan Adaptasi Budaya
STY juga dapet nilai plus karena bisa cukup adaptif dengan budaya Indonesia. Meski awalnya banyak bahasa yang nyangkut, sekarang komunikasi antar pemain dan pelatih udah jauh lebih lancar. Dia juga sering belajar soal kebiasaan lokal, bahkan makan nasi padang atau mie ayam udah jadi hal biasa buat dia!
12. Efek ke PSSI dan Reformasi Sepak Bola
Kehadiran STY juga bikin PSSI makin terbuka ke arah profesionalisme. Mulai dari standar latihan, fasilitas, sampai pola perekrutan pemain jadi lebih sistematis. Mungkin belum sempurna, tapi setidaknya ada arah perubahan. Dan itu sebagian besar dipicu dari standar tinggi yang dibawa STY.
13. Fans: Cinta Tapi Sering Baper
Gak bisa dipungkiri, fans Indonesia tuh paling total. Waktu menang, STY disanjung kayak pahlawan. Tapi pas kalah, langsung dihujat. Nah, ini yang sering jadi tekanan tersendiri buat STY. Tapi dia cukup tenang dan profesional, selalu minta maaf dan janji evaluasi kalau hasil gak sesuai target.
14. Kesimpulan: Konsisten atau Melempem?
Jawabannya? Konsisten dalam hal progres, tapi belum sampai klimaks. STY udah bawa banyak perubahan positif buat Timnas U-23, mulai dari fisik, taktik, mental, sampai exposure internasional. Hasilnya mungkin belum juara Asia, tapi langkah demi langkah, dia udah buktiin bahwa Indonesia bisa bersaing di level lebih tinggi. Tinggal butuh waktu, dukungan, dan konsistensi program jangka panjang.
15. Prediksi Ke Depan: STY Masih Layak Dipertahankan?
Kalau gue pribadi, STY masih sangat layak dipertahankan. Gak gampang loh dapet pelatih asing yang benar-benar peduli dan mau kerja keras. Track record-nya bagus, dan yang paling penting: dia punya visi jangka panjang. Kalau PSSI bisa kasih ruang dan waktu, gue yakin STY bakal bawa Timnas kita ke level yang lebih tinggi lagi, bahkan bukan gak mungkin sampe Piala Dunia nanti!
Jadi, gimana menurut lo? Shin Tae-yong konsisten atau masih perlu pembuktian lagi? Yuk ngobrol di kolom komentar kalau artikelnya tayang di web lo!