
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, tampak fokus menyaksikan langsung pertandingan Liga 1 antara Persib dan Bali United dari tribun VIP
Shin Tae-yong Pantau Pemain Timnas di Laga Persib vs Bali United
Oleh: Tim Redaksi TribunBola.co.id | Tanggal: 7 Mei 2025
Pertandingan panas antara Persib Bandung dan Bali United di Stadion Si Jalak Harupat malam ini tidak hanya menjadi sorotan para pecinta sepak bola nasional, tetapi juga menjadi momen penting dalam peta seleksi Timnas Indonesia U-23. Pelatih kepala Shin Tae-yong terlihat hadir langsung di tribun VIP untuk memantau langsung performa sejumlah pemain muda potensial.
🎯 Big Match Liga 1 yang Jadi Ajang Seleksi Diam-diam
Duel Persib kontra Bali United selalu menarik perhatian publik. Namun kali ini, ada nuansa berbeda. Sorotan tajam datang dari pelatih asal Korea Selatan yang dikenal detail dan tegas dalam urusan pemilihan pemain untuk tim nasional.
STY, yang selama ini dikenal gemar datang langsung ke stadion, kembali melanjutkan kebiasaan tersebut demi melihat kualitas pemain secara langsung, tanpa sensor kamera atau potongan highlight. Menurutnya, atmosfer pertandingan besar bisa mengungkap banyak hal — dari mentalitas hingga kemampuan membaca permainan.
“Saya ingin tahu siapa yang bisa tampil maksimal di bawah tekanan. Siapa yang bisa bertahan saat ditekan, dan siapa yang justru mengambil tanggung jawab,” kata STY dalam wawancara eksklusif beberapa hari sebelum laga ini.
Pertandingan ini memang layak disebut ujian. Kedua tim berada di papan atas klasemen, dengan ambisi besar mengamankan tiket ke Championship Series. Tekanan dari suporter dan pentingnya poin membuat pemain harus berpikir cepat, mengambil keputusan matang, dan menjaga emosi.
🧠 Fokus pada Pemain Muda: Siapa yang Masuk Radar Timnas?
Di sisi Persib, ada tiga nama yang paling jadi sorotan: Beckham Putra Nugraha, Robi Darwis, dan Ferdiansyah. Beckham dikenal kreatif di lini tengah, mampu membuka ruang dan melepaskan umpan-umpan progresif. Robi Darwis punya kemampuan bertahan yang solid serta stamina untuk naik-turun di sisi lapangan. Sedangkan Ferdiansyah, meski baru naik ke tim senior, menunjukkan ketenangan dalam distribusi bola.
Dari kubu Bali United, dua pemain muda yang tak boleh diabaikan adalah Kadek Arel dan Dewa Made Arsa. Kadek menunjukkan kedewasaan bermain di sektor bek sayap dengan kontribusi menyerang yang konsisten. Sedangkan Dewa Arsa, seorang gelandang bertahan, sangat disiplin menjaga kedalaman dan transisi.
Shin Tae-yong tidak hanya mencatat statistik. Ia juga memperhatikan sikap, komunikasi, dan kemampuan bertahan dalam situasi sulit. Dalam pengamatan langsung, pelatih Timnas bisa melihat bagaimana pemain merespons tekanan langsung, instruksi pelatih, serta dinamika dengan rekan setim.
“Terkadang pemain terlihat bagus di video, tapi tidak terlihat dominan di lapangan. Saya ingin melihat cara mereka bergerak tanpa bola, bagaimana posisi tubuhnya saat bertahan, dan bagaimana ia bereaksi ketika kehilangan bola,” jelas STY dalam salah satu sesi press conference di bulan April lalu.
Dengan banyaknya agenda Timnas seperti Piala AFF U-23, FIFA Matchday, hingga persiapan Asian Games dan Olimpiade, STY dan stafnya harus mulai menyeleksi pemain dari sekarang. Dan laga seperti ini adalah kesempatan terbaik untuk menilai siapa yang benar-benar siap secara mental maupun fisik.
TribunBola.co.id mendapat informasi bahwa nama-nama yang dinilai bagus malam ini akan masuk dalam shortlist pemanggilan ke TC tahap berikutnya. Bahkan, ada potensi satu atau dua nama baru langsung mendapat undangan eksklusif ke sesi tertutup yang digelar bulan ini.
Itulah kenapa, meskipun laga ini adalah lanjutan Liga 1 biasa, atmosfernya berubah total saat sang pelatih nasional hadir langsung di tribun. Para pemain muda punya beban lebih — sekaligus peluang lebih besar — untuk menunjukkan siapa yang pantas mengenakan seragam merah-putih.
🔍 Evaluasi Langsung: Siapa yang Bersinar di Mata Shin Tae-yong?
Laga berjalan ketat sejak menit pertama. Persib mengambil inisiatif menyerang lewat sisi kiri dengan kombinasi Beckham dan Klok. Sementara Bali United tampak lebih sabar dan taktis, mengandalkan transisi cepat melalui Yabes Roni dan Privat Mbarga.
Namun sorotan malam itu jelas tertuju pada para pemain muda lokal. Beckham tampil cukup dominan dengan beberapa dribble berani di lini tengah. Ia tercatat melakukan 5 umpan kunci, termasuk satu assist yang nyaris menjadi gol andai Ciro Alves mampu menyelesaikannya lebih tajam.
Robi Darwis juga menunjukkan stamina luar biasa. Ia berulang kali naik-turun sisi kanan, merepotkan lini belakang Bali United dan mampu menciptakan crossing berbahaya. Di sisi pertahanan, ia juga mencatat 4 tekel bersih dan 2 intersep.
Dari Bali United, Kadek Arel tampil stabil. Ia beberapa kali memotong serangan dari Frets Butuan dan ikut membangun serangan dari bawah. Di tengah, Dewa Made Arsa jadi jangkar yang membuat permainan Persib sulit berkembang.
Shin Tae-yong terlihat beberapa kali mencatat di bukunya saat Beckham melakukan pressing tinggi, dan ketika Robi Darwis memotong umpan silang. Hal ini menunjukkan bahwa aspek mental, stamina, dan keaktifan tanpa bola masih jadi indikator penting dalam sistem permainan STY.

🗣️ Komentar STY Setelah Pertandingan
Usai pertandingan, STY tidak memberi komentar panjang kepada media, namun dalam pernyataan singkatnya kepada media internal PSSI, ia menyebut bahwa laga ini sangat bermanfaat untuk melihat “kesiapan mental dan pemahaman taktik pemain lokal.”
“Saya melihat beberapa nama yang menarik. Tapi semuanya masih akan kami evaluasi lebih lanjut. Kita akan lihat siapa yang siap masuk ke skema Timnas untuk agenda-agenda besar tahun ini,” ucap Shin Tae-yong sambil berlalu menuju ruang istirahat ofisial.
Ia menegaskan bahwa evaluasi bukan hanya dari satu pertandingan saja. Namun laga-laga besar seperti ini menjadi indikator utama untuk melihat seberapa siap pemain muda ketika menghadapi tekanan di atas lapangan.
Menurut sumber di internal federasi, ada minimal tiga nama yang akan dibawa ke pemusatan latihan tahap awal. STY disebut mengapresiasi cara Beckham mengatur tempo permainan dan bagaimana Robi Darwis bisa cepat beradaptasi dalam kondisi permainan berubah-ubah.
Sementara Dewa Arsa disebut sebagai salah satu gelandang bertahan yang paling disiplin secara positioning, cocok dengan kebutuhan Timnas yang butuh gelandang bertahan mobile namun cerdas dalam menutup ruang.

📌 Dampak ke Skuad Timnas dan Arah Seleksi Berikutnya
Pertandingan ini bukan satu-satunya yang akan dipantau Shin Tae-yong. Namun dengan tekanan tinggi dan atmosfer seperti laga final mini, duel ini sudah memberi banyak masukan penting bagi tim pelatih nasional.
Dengan semakin dekatnya agenda FIFA Matchday, Piala AFF U-23, hingga persiapan panjang menuju Piala Asia dan Olimpiade, pemilihan pemain tidak bisa lagi hanya berdasar statistik klub. Pelatih butuh melihat performa di lapangan langsung, terutama dalam kondisi pressure dan determinasi tinggi.
PSSI juga tengah menyiapkan database pemain lokal berdasarkan performa pertandingan langsung. Jadi setiap laga besar seperti ini, akan dijadikan referensi akumulatif untuk penilaian calon pemain Timnas.
Dari sisi klub, mereka menyambut baik kehadiran pelatih Timnas langsung ke stadion. Pelatih Persib, Bojan Hodak, mengatakan bahwa pemainnya memang sudah diberi tahu bahwa STY akan hadir. Tapi mereka diminta tetap bermain tanpa tekanan dan menunjukkan permainan terbaik.
“Saya rasa bagus untuk pemain muda. Kehadiran pelatih nasional jadi motivasi. Tapi saya bilang ke pemain, jangan fokus ke itu. Fokus saja bantu tim, karena kalau tim bagus, individu akan ikut terlihat bagus,” ujar Hodak.
Hal senada diungkapkan Stefano Cugurra “Teco”, pelatih Bali United. Menurutnya, para pemain muda memang perlu diuji langsung di pertandingan besar. “Saya senang ada yang perhatikan langsung. Ini bukti pemain muda kita punya kualitas,” tegasnya.
🏁 Penutup: Seleksi Masih Panjang, Tapi Pintu Timnas Terbuka Lebar
Laga Persib vs Bali United pada 7 Mei 2025 menjadi contoh nyata bagaimana kompetisi domestik bisa langsung berdampak ke skema nasional. Dengan kehadiran Shin Tae-yong yang memantau dari tribun, para pemain muda punya kesempatan lebih besar untuk unjuk gigi.
Siapa saja yang masuk ke daftar shortlist Timnas? Masih misteri. Tapi jika dilihat dari gestur, catatan, dan rekam evaluasi malam itu, kita bisa menebak: beberapa nama sudah makin dekat ke panggilan Garuda.
Yang pasti, kompetisi sehat di level klub — dan pengamatan jeli dari pelatih nasional — akan membawa sepak bola Indonesia ke arah yang lebih maju.